Pengembangan usaha agribisnis tidak hanya diperlukan untuk meningkatkan mutu dan pendapatan, melainkan juga sebagai upaya untuk memenangkan persaingan di era ekonomi global sehingga usaha tani lokal memiliki nilai keberlanjutan dan kontinuitas. Di era globalisasi ini, persaingan semakin ketat karena produk dari luar negeri dapat leluasa masuk di pasar lokal dan menjadi pesaing bagi hasil produksi petani lokal. Kondisi terkini menunjukkan bahwa produk luar negeri yang diimpor ke Indonesia memiliki mutu yang lebih baik dibanding produk lokal sehingga lebih digemari oleh masyarakat Indonesia. Hal ini menunjukkan adanya urgensi untuk membangkitkan jiwa inovatif petani/pelaku usaha tani agar mampu memenangi persaingan di era pasar global.
Salah satu strategi untuk membangkitkan motivasi dan inovasi pelaku pembangunan agribisnis tanaman pangan dan hortikultura adalah dengan mengadakan lomba agribisnis tanaman pangan dan hortikultura. Lomba ini melibatkan seluruh stakeholder dan pelaku pembangunan agribisnis, baik di kalangan petugas maupun petani dan swasta sehingga dapat berkomitmen meningkatkan mutu dan produktivitas pertanian secara terus-menerus dan berkelanjutan. Dalam rangka memperkuat kedudukan petani, berbagai fasilitas atau insentif diberikan oleh Pemerintah antara lain pemberian bantuan usaha, pemberian bimbingan dan pelatihan, penguatan kelembagaan, serta pemberian penghargaan bagi pelaku utama pembangunan tanaman pangan dan hortikultura.
Lomba agribisnis menjadi ajang untuk memberikan penghargaan kepada petani berprestasi sehingga para petani/pelaku usaha tani kian berusaha untuk berinovasi dan meningkatkan produktivitas, kinerja, dan daya saing produk pertanian yang dihasilkan. Pemberian penghargaan diharapkan dapat menjadi pemacu agar petani mampu menantang diri menjadi lebih baik dan mengejar target yang lebih tinggi dari biasanya. Pemberian Penghargaan dalam Agribisnis Tanaman Pangan dan Hortikultura merupakan ajang untuk terus meningkatkan prestasi dan kinerja baik disektor on farm maupun off farm serta penilaian kepada petani berprestasi merupakan salah satu bentuk motivasi bagi petani untuk meningkatkan kinerja dan produktivitas dalam mengelola usaha tani. Dengan adanya penilaian tersebut, diharapkan para petani terdorong untuk meningkatkan produktivitas usahataninya.
Lomba Agribisnis Tanaman Pangan dan Hortikultura Provinsi Jawa Timur Tahun 2021 dibagi menjadi 9 kategori, yaitu Kategori Padi, Jagung, Kedelai, Sayur, Buah, Pelaku Usaha Olahan, Mantri Tani, Kelompok UPJA, dan APP Bidang Pertanian. Jumlah peserta yang mendaftar dalam lomba tersebut adalah 41 kelompok petani dan 6 mantri tani. Peran Perempuan dalam Lomba Agribisnis TPH tahun 2021 ditunjukkan dengan kepesertaan 4 KWT dan 2 mantri tani Perempuan. Peserta Perempuan dalam lomba Agribisnis TPH 2021 adalah sebagai berikut:
- KWT Nurul Muhlisin sebagai peserta pelaku usaha olahan pangan
- KWT Jelita yang berlokasi di Desa Gagah, Kecamatan Kadur, Kabupaten Pamekasan sebagai peserta pelaku usaha olahan pangan.
- KWT Srikandhi yang berlokasi di Desa Sambongrejo, Kecamatan Gondang, Kabupaten Bojonegoro sebagai pesertapelaku usaha olahan pangan.
- KWT Jamu Seger Manis yang berlokasi di Desa Nglaran, Kecamatan Tulakan, Kabupaten Pacitan.
- Mantri Tani a.n Ir. Rini Sulistyowati yang bertugas di Kecamatan Bangil, Kabupaten Pasuruan.
- Mantri Tani a.n Suprapti, SP yang bertugas di Kecamatan Tulungagung, Kabupaten Tulungagung.
Hasil verifikasi dan penilaian menunjukkan salah satu KWT meraih juara, yaitu KWT Jelita yang menjadi Juara II pada kategori produk pangan olahan. Peraihan juara oleh KWT menunjukkan eksistensi perempuan di bidang pertanian yang mampu bersaing dengan usaha lainnya. Prestasi KWT tidak terjadi tanpa adanya dukungan dan bantuan dari masyarakat terhadap pemberdayaan Perempuan. Tanpa adanya partisipasi masyarakat, KWT tidak dapat mengembangkan usahanya sehingga berprestasi di tingkat provinsi.(Sekretariat)