Menteri Pertanian dan Gubernur Jawa Timur Panen Padi di Gresik

0
3268
Panen raya padi di Desa Tambakrejo Kecamatan Duduk Sampeyan Kabupaten Gresik bersama Menteri Pertanian Republik Indonesia Syahrul Yasin Limpo
Panen raya padi di Desa Tambakrejo Kecamatan Duduk Sampeyan Kabupaten Gresik bersama Menteri Pertanian Republik Indonesia Syahrul Yasin Limpo

Menteri Pertanian Syahrul Yasin Limpo bersama Gubernur Jawa Timur Khofifah Indar Parawansa melakukan panen raya padi Desa Tambakrejo Kecamatan Duduk Sampeyan Kabupaten Gresik bersama Menteri Pertanian Republik Indonesia Syahrul Yasin Limpo, Jumat, 12 Maret 2021. Turut hadir pada panen raya tersebut Menteri Perdagangan Muhammad Lutfi dan Menteri BUMN Erick Thohir.

Sebelumnya, Menteri Pertanian bersama dengan Menteri BUMN Erick Thohir dan Menteri Perdagangan Muhammad Lutfi melepas ekspor komoditas pertanian di Jawa Timur senilai 140 milyar di Teluk Lamong, Kabupaten Gresik.

Pada kesempatan kunjungan kerja ini, Gubernur Jawa Timur menyampaikan bahwa Jawa Timur memiliki komitmen untuk mendukung keberhasilan di sektor pembangunan pertanian. Beberapa komitmen tersebut dilakukan diantaranya dengan peningkatan indeks pertanaman melalui pengembangan dan perbaikan saluran irigasi, pengembangan inovasi teknologi produksi, pemetaan dan penataan komoditas pangan unggulan spesifik lokal, peningkatan akses petani terhadap teknologi dan sarana produksi, kemudahan kredit dan pasar, penanganan untuk penurunan laju konversi lahan pertanian serta pengembangan pertanian sehat dan berkelanjutan.

Panen padi di Kabupaten Gresik ini juga menjadi gambaran dari panen raya padi di Jawa Timur. Pada bulan Maret dan April, hampir seluruh kabupaten di Jawa Timur akan panen dan puncaknya diperkirakan pada akhir Maret dan awal April.

Masa panen raya ini juga berada dalam kondisi curah hujan yang tinggi, bahkan dalam beberapa minggu terakhir kondisi cuaca di Jawa Timur cukup ekstrim. Pasokan yang melimpah dan kualitas yang turun tentunya akan mempengaruhi harga gabah dan cenderung menurun. Diharapkan kondisi saat ini bukan menjadi penghalang bagi petani untuk tetap berproduksi. Pemerintah baik pusat maupun daerah tentunya akan berupaya untuk mengantisipasi agar harga gabah di tingkat petani tidak jatuh dan juga mengupayakan semaksimal mungkin petani terlindungi dan masyarakat dapat memenuhi kebutuhan hidupnya.

“Kabupaten Gresik ini dikenal sebagai kota industri, namun sektor pertanian di Gresik memberikan sumbangsih dalam pencapaian swasembada pangan yang tidak kecil. Keberadaan DAS Bengawan Solo dan Bendungan Sembayat sangat mendukung sektor pertanian di Gresik dalam intensifikasi, ekstensifikasi, maupun diversifikasi dan diharapkan dapat tetap menjaga sektor pertanian untuk produktif bahkan semakin meningkat”.

Pada tahun 2020, Jawa Timur masih menjadi penyumbang terbesar produksi pangan nasional. Realisasi produksi padi pada tahun 2020 sebesar 9,94 juta ton gabah kering giling (GKG), mengalami kenaikan sebanyak 363,6 ribu ton atau 3,79 persen dibandingkan 2019 yang sebesar 9,58 juta ton GKG. Jika dikonversikan menjadi beras untuk konsumsi pangan penduduk, produksi beras pada 2020 sebesar 5,71 juta ton,mengalami kenaikan sebanyak 208,87 ribu ton atau 5,79 persen dibandingkan 2019 yang sebesar 5,5 juta ton. Sedangkan pada tahun 2021, potensi produksi padi pada subround Januari – April diperkirakan sebesar 4,98 juta ton GKG, mengalami kenaikan sebanyak 783,04 ribu ton atau 18,63 persen dibandingkan subround yang sama pada 2020 yang sebesar 4,2 juta ton GKG dengan sasaran luas panen 860.197,93 Ha. (Diperta & KP Jatim)