Kegiatan pascapanen produk hortikultura merupakan salah satu kegiatan dalam usahatani yang perlu mendapat perhatian, karena menyangkut upaya menekan kehilangan hasil baik dalam bobot maupun mutu, memperpanjang kesegaran produk dan umur simpan. Diperkirakan, kehilangan hasil buah/sayuran masih relatif tinggi melebihi 20% bila penanganan pascapanen kurang tepat. Selain penanganan pascapanen, kegiatan pengolahan juga akan meningkatkan nilai produk hortikultura.
Untuk mendukung peningkatan pengetahuan petani dan petugas lapangan tentang penanganan pascapanen dan pengolahan hasil hortikultura, Dinas Pertanian dan Ketahanan Pangan menyelenggarakan Bimtek Pascapanan dan Pengolahan hasil hortikultura selama tiga hari mulai tanggal 20 sampai dengan 22 Juni 2022 di Amarta Hills Hotel and Resort-Batu.
Dalam sambutannya, Kepala Dinas Pertanian dan KP Jawa Timur yang diwakili oleh Kepala Bidang Tanaman Hortikultura Ir. Irita Rahayu Aryati, MMA. menyampaikan bahwa “Permasalahan yang dihadapi pada usaha tani hortikultura yaitu penanganan pascapanen yang kurang baik sehingga menyebabkan kehilangan bobot maupun mutu, produk hortikultura bersifat perishable atau mudah rusak, ketersediaannya musiman dan harganya fluktuatif, salah satu solusi untuk mengatasi hal tersebut adalah dengan dilakukannya penanganan pascapanen sesuai dengan (Good Handling Practices) dan melakukan pengolahan hasil”.
Bimbingan teknis ini menghadirkan beberapa narasumber antara lain dari Kepala Bidang Tanaman Hortikultura Dinas Pertanian dan Ketahanan Pangan Provinsi Jawa Timur dengan materi Kebijakan Teknis Pasca Panen dan Pengolahan Hasil Tanaman Hortikultura Provinsi Jawa Timur, Balai Pengkajian Teknologi Pertanian Jawa Timur di Malang dengan materi Teknologi Penanganan Pascapanen Hortikultura, Balai Besar Pengawasan Obat dan Makanan Surabaya dengan materi Cara Produksi Pangan Olahan yang Baik (CPPOB), Dinas Kesehatan Provinsi Jawa Timur dengan materi Bahan Tambahan Pangan (BTP), dan Ketua Gabungan Kelompok Tani Mitra Arjuna Batu dengan materi Prospek Bisnis Produk Hortikultura Lokal; Kisah Sukses Agribisnis Tanaman Hortikultura. Selain menerima materi didalam kelas, peserta juga dibekali pengetahuan dengan cara terlibat secara langsung dengan melakukan kunjungan dan praktik ke salah satu Gapoktan yang sudah berhasil mengembangkan kelompoknya, baik dari sisi produk maupun manajemen kelompok. Kunjungan dilakukan di Gapoktan Mitra Arjuna Batu. Dari hasil kunjungan ini, peserta dapat mendapatkan pengalaman bagaimana berusaha produk olahan hortikultura sekaligus belajar tentang cara Manajemen Kelompok.
“Kunjungan ini sangat bermafaat bagi kami, terutama dalam melakukan manajemen atau pengorganisasian kelompok. Saya dapat belajar bagaimana membukukan kegiatan-kegiatan kelompok”, begitu disampaikan Bu Dian, salah satu peserta dari Kelompok Wanita Tani Mekarsari Desa Kapas, Kecamatan Sukomoro, Kabupaten Nganjuk.
“Kunjungan ini sangat bermanfaat. Kami sudah membentuk KUB bahkan PT di kelompok kami, tapi belum bisa berkembang seperti di Gapoktan Mitra Arjuna. Saya bisa menjiplak, bukan menjiplak, tapi pencontoh dan menerapkan pada kelompok kami”, tegas Abdur Ra’uf, Ketua Gapoktan Desa Mandala, Kecamatan Rubaru, Kabupaten Sumenep.
Pak Mujo salah satu peserta Bimtek dari Kelompok Tani Semeru Desa Ngadipiro, Kecamatan Wilangan, Kabupaten Nganjuk, menyambut positif penyelenggaraan Bimtek ini. “Pelayanan dari Dinas Pertanian Provinsi Alhamdulillah sangat baik dan Bimtek disini juga bermutu untuk menambah ilmu, nanti untuk mengembangkan usaha-usaha kelompok tani.” tutur Mujo diakhir acara. (hortikulturajawatimur).