Kab. Gresik

0
5555

 

      I.  DATA UMUM

Luas wilayah keseluruhan Kabupaten Gresik tercatat seluas 1.191,25 km2 atau setara dengan 1.191,25 Ha. Secara geografis, wilayah kabupaten Gresik terletak antara 112° – 113° Bujur Timur dan 7° – 8° Lintang Selatan. Wilayahnya merupakan dataran rendah dengan ketinggian 2 – 12 meter dpl kecuali kecamatan Panceng ketinggian 25 meter dpl.

Ditinjau dari keadaan iklim, Kabupaten Grersik tergolong beriklim tropis dengan musim penghujan antara Nopember sampai April, sedangkan musim kemarau terjadi antara bulan Mei sampai Oktober. Dengan temperatur udara antara 20-32 °C.

Banyaknya curah hujan pada tahun 2005 mengalami kenaikan dibandingkan tahun sebelumnya yaitu 1.317 mm menjadi 1.470 mm, atau mengalami kenaikan sebesar 12,07 persen. Banyaknya hari hujan pada tahun 2005 sebesar 84 hari . Jumlah penduduk seluruhnya berdasarkan registerasi 2005 sebesar 1.164.024 orang yang terdiri dari 286.986 rumah tangga dan berdasarkan jenis kelaminnya 586.484 laki-laki dan 577.540 perempuan.

DATA CURAH HUJAN DAN HARI HUJAN TAHUN 2011

Januari

Pebruari

Maret

April

Mei

Juni

Juli

Agustus

September

Oktober

Nopember

Desember

Jumlah

Rata – Rata

CH

CH

CH

CH

CH

CH

CH

CH

CH

CH

CH

CH

CH

CH

295

269

324

209

145

6

11

0

0

27

420

513

2.219

185

  Sumber : Badan Meteorologi dan Klimatologi


  II.   IDENTITAS KOMODITAS

No.

Komoditas

Varietas

Ciri2 umum varietas

Warna, rasa, aroma

Kec.

Waktu Tanam

Bulan Panen/

Puncak Panen

1

Mangga

G
adung

Warna buah masak hijau, rasa manis, aroma sedang

Ujungpangkah,Dukun, Panceng, Menganti, Wranom, Kebomas

Awal musim hujan

Agustus

2

Jeruk

Keprok Siem

Warna buah hijau, rasa manis

Ujungpangkah

Awal musim hujan

Juni

    

  LAPORAN JUMLAH TANAMAN YANG MENGHASILKAN DAN PRODUKSI TANAMAN BUAH-BUAHAN TAHUN 2012

Komoditas

Triwulan I

Triwulan II

Triwulan III

Triwulan IV

Jumlah

Tan. Hasil

Produksi

Tan. Hasil

Produksi

Tan. Hasil

Produksi

Tan. Hasil

Produksi

Produksi

(pohon)

(kuintal)

(pohon)

(kuintal)

(pohon)

(kuintal)

(pohon)

(kuintal)

(kuintal)

 

(2)

(3)

(4)

(5)

(6)

(7)

(8)

(9)

(10)

Jeruk Siam

4.053

3.445

3.383

679

1.250

358

2.975

1.478

5.960

Mangga

197.243

96.611

231.246

226.701

389.914

229.230

198.204

144.342

696.884

 Sumber : Badan Pusat Statistika (Atap 2012)

 

  III.   PROFIL WILAYAH SENTRA

          1. Kondisi Lahan

No

Kecamatan

Lahan

Jenis tanah

Topografi

PH

1

Ujungpangkah

Mediteran

15-35

5,6-7,0

2

Dukun

Mediteran latosol

15-20

6,0-6,5

3

Panceng

Latosol

15-40

6,0-6,7

4

Menganti

Grumosol

15-30

5,6-6,9

5

Wringinanom

Grumosol

15-35

5,8-6,5

6

Kebomas

Grumosol

15-35

6,5-7,5

 

         2. Kondisi Agroklimat

No

Kecamatan

Agroklimat

Jml Bln Basah Dan Kering

Tinggi tempat (m dpl)

Curah Hujan (mm/th)

Kelembaban

Suhu (oC)

1

Ujungpangkah

3

4 -14

1222

68

27,7

2

Dukun

4

2- 3,5

1189

68

26,9

3

Panceng

3

4 – 25

1222

65

27,8

4

Menganti

3

5 – 12,5

1133

68

26,9

5

Wringinanom

3

4 – 11

1233

69

26,0

6

Kebomas

3

5 – 15

1406

65

26,9

        3. Data Panen dan Produktivitas

No

Kecamatan

Komdits

Bulan Panen

Puncak panen

(Bln)

Rata-rata

Produksi

(kg/ph)

6

7

8

9

10

11

12

1

Ujg.pangkah

Mangga

 

 

xx

xx

xx

xx

xx

10

33,26

2

Dukun

Mangga

 

 

xx

xx

xx

xx

xx

10

33,26

3

Panceng

Mangga

 

 

xx

xx

xx

xx

xx

10

33,26

4

Menganti

Mangga

 

 

xx

xx

xx

xx

xx

10

33,26

5

Wringinanom

Mangga

 

 

xx

xx

xx

xx

xx

10

33,26

6

Kebomas

Mangga

 

 

xx

xx

xx

xx

xx

10

33,26

 

 




        4. Hama penyakit yang menyerang komoditas unggulan dan upaya pengendaliannya

Jenis : Wereng mangga, kutu putih, penggerek batang dan lalat buah

Dosis : Insektisida monocrotophos dengan dosis 10-15 cc/pohon (Wereng mangga), Insektisida Lebaycid 550 EC dengan dosis 0,2 % (kutu putih), dikendalikan secara mekanis (penggerek batang) dan penggunaan perangkap lalat buah dengan memasukan metil eugenol ke dalam perangkap.

       5.  Untuk memperoleh sumber air berasal dari (sumur, waduk, irigasi dll)

Tergantung air hujan.

       6.Dukungan infrastruktur/sarana dan prasarana yang disediakan oleh pemerintah di daerah sentra. Misalnya : adanya pasar, industri pengolahan hasil, dll.

Pasar lokal, tempat/barak pengumpulan hasil disediakan swadaya petani.

       7.Jaminan keamanan

Kondisi wilayah relatif aman dari pencurian hasil dll.


   IV.  PROFIL USAHA TANI (KOMODITAS MANGGA)

No.

U r a i a n

I s i a n

A.

On Farm (Budidaya)

 

1.

Bibit

   Asal Bibit

 

Lokal/Okulasi/Sambung Pucuk; sebagian besar dari lain kabupaten (Mojokerto, Nganjuk, Pasuruan)

2.

 

Pemupukan

   Jenis Pupuk

   Dosis Pupuk

 

Intensif/Tidak intensif

Jenis : Pupuk kandang : dosis 40-50 per pohon dan aplikasi 2 kali dalam setahun dan pupuk pabrik (Ponska) dengan dosis 2-3 kg dan aplikasi 3 kali dalam setahun

3.

 

Pengendalian OPT

   Hama Penyakit Utama

 

Jenis:Wereng mangga, kutu putih, penggerek batang dan lalat buah

4.

Cara Pengendalian

Dosis: Insektisida monocrotophos dengan dosis 10-15 cc/pohon (Wereng mangga), Insektisida Lebaycid 550 EC dengan dosis 0,2 % (kutu putih), dikendalikan secara mekanis (penggerek batang) dan penggunaan perangkap lalat buah dengan memasukan metil eugenol ke dalam perangkap.

5.

 

Pengairan

   Sumber pengairan

   Penyiraman

Ya, sebagian kecil

Kolam, tambak (sebagian kecil), hujan (sabagian besar)

Tidak

6.

 

Pemeliharaan

   Sanitasi Kebun

 

   Pemangkasan

 

Ya, pada awal dan akhir musim hujan

Belum

7.

Panen

   Cara Panen

 

   Waktu Panen

 

Cara Panen : Tradisional

Waktu Panen : 105-115 hari setelah bunga mekar

B.

Off Farm

 

1.

 

Pasca Panen dan Pengolahan

   Pasca panen

 

   Bentuk pengolahan

 

   Sarana pengolahan

 

 

Tidak ada,

Tidak ada,

Tidak ada

2.

Pemasaran

Dipasarkan masing-masing pemilik cara tebasan/borongan

 

   Bentuk produk

Buah tua

 

   Tujuan pasar

Yogyakarta, Semarang, Surabaya, Jakarta

 

   Jarak pasar

Dekat/jauh

 

   Cara pemasaran

Petani menjual ke pedagang pengepul lokal atau luar kabupaten

Pedagang pengepul ke pedagang pengumpul/ pedagang besar antar kota (sebagian dari luar kabupaten).

 

   Pelaku pasar

Domestik bebas

 

   Rantai pemasaran

Petani – Pedagang pengepul lokal (kecil) – pedagang pengumpul/pedagang besar – Pedagang distribusi – Pedagang Pengecer – Konsumen (dalam/luar kabupaten)

3.

 

Harga

 

a.Tingkat Petani

b.Tingkat pedagang

c.Tingkat pasar lokal

d.Tingkat


V.MASALAH-MASALAH KRITIKAL

a.Budidaya

    Sebagian besar petani belum mampu melaksanakan budidaya (on farm-off farm) dengan baik dan benar. Sehingga mutu produksi yang dihasilkan masih rendah

    Pengendalian OPT yang dilakukan oleh petani masih kurang efektif

    Pemeliharaan tanaman (pengairan, pemupukan, penjarangan buah dan pembungkusan buah) belum optimal dilaksanakan

         b.Sarana dan Prasarana

Kurangnya sarana penunjang untuk peningkatan mutu produksi (irigasi)

        c.Permodalan

Minimnya sumber permodalan untuk meningkatkan produksi

         d.Kelompok tani mangga yang telah terbentuk belum berpungsi sebagaimana yang diharapkan

         e.Pemasaran hasil di daerah sentra masih bersifat tradisional/secara tebasan

         f.Petani belum bisa memanajemen usaha taninya dengan baik

         g.Sebagian besar tingkat pengetahuan petani dalam agribisnis mangga relatif masih rendah

 

 

 


 

 

 

 


No.

Komoditas

Varietas

Ciri2 umum varietas

Warna, rasa, aroma

Kec.

Waktu Tanam

Bulan Panen/

Puncak Panen

1

Mangga

Gadung

Warna buah masak hijau, rasa manis, aroma sedang

Ujungpangkah,Dukun, Panceng, Menganti, Wranom, Kebomas

Awal musim hujan

Agustus

2

Jeruk

Keprok Siem

Warna buah hijau, rasa manis

Ujungpangkah

Awal musim hujan

Juni